IndonesiaKiniNews.com - Pasca hadirnya Jokowi dalam Nobar G30S/PKI semalam, yakinlah bahwa Isu PKI ini akan segera berakhir. Pak dhe telah ...
IndonesiaKiniNews.com - Pasca hadirnya Jokowi dalam Nobar G30S/PKI semalam, yakinlah bahwa Isu PKI ini akan segera berakhir. Pak dhe telah mengakhiri permainan ini dengan cantik.
Beliau tidak terjebak dengan permainan kacangan yang mulai mengarah pada siasat adu domba.
Sekarang panggung itu kembali direbut dengan apik. Presiden Jokowi berkali² telah menunjukkan kelasnya bahwa beliau bukan politisi biasa. "Silakan kamu remehkan aku, tapi aku akan menunjukkan padamu bahwa kamu keliru telah meremehkanku."
Mungkin itu yg terbaca dari gerak gerik beliau. Irit bicara tapi mampu berpikir cepat dan bertindak dengan tepat. Sehingga tak jarang langkah² beliau kerap mematikan pergerakan lawan. Bahkan beliau mampu berpikir dengan baik bagaimana mengakhiri sebuah permainan dengan manis yg didalamnya hampir tak jelas mana kawan, mana lawan.
Namun yang paling menyita perhatian dalam nobar semalam adalah Jaket Merahnya Jokowi. Bukan tanpa maksud, tapi itu merupakan bentuk penegasan beliau pada pidato terakhirnya Bung Karno yg berjudul JASMERAH.
Jangan sekali-kali Meninggalkan Sejarah. Jangan sekali-kali kamu melupakan Sejarah. Peristiwa 65 jelas merupakan sejarah kelam bangsa kita. Banyaknya kepentingan berkolaborasi menjadi satu agar hasrat menjarah negara bisa dilakukan secara bersama².
Jokowi menegaskan pesan bung Karno dibalik Jaket Merahnya itu. Beliau menekankan pada kita agar tidak pernah lupa akan apa yg telah terjadi di Republik ini. Bung Karno pernah berkata bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang mau menghargai jasa para pahlawannya. Ada yg rela terluka atas nama bangsa, namun tak sedikit pula atas nama bangsa mereka tega melakukan penghianatan.
Yang patut kita tunggu dalam beberapa pekan ke depan adalah tentang isu apalagi yg akan dimainkan oleh pihak oposan. Tentunya bersama para Brutus akan berupaya terus sekuat tenaga untuk mendiskreditkan pihak yg sedang berkuasa. Karena drama ini masih panjang. Semua tentang bagaimana 2019 nanti raja itu telah berganti. Karena kalau masih setia pada raja yang sama, maka "kiamatlah" pihak yg sedang beroposisi.
Maka jagalah negara dari upaya penghianatan itu kembali, yang ingin merebut kekuasaan tidak melalui jalur demokrasi. Kalau itu terjadi, maka sebut saja mereka juga PKI yang tidak boleh dikasihani. Mereka itu tak boleh lagi didiamkan, lawan mereka dengan sekuat tenaga.
Pemerintah harus dikawal terus agar berada pada rel yang tepat. mereka butuh kita utk menjaganya agar rel tersebut tidak dirusak, oleh mereka para penghianat negara. Akhir kata, sayonara utk panglima. Drama anda telah selesai. Syukur² ada yg melirik pasca Maret nanti. Tapi menurutku, peluang itu telah meredup, pelan² bergerak jauh meninggalkannya.
Banda Aceh, 30 September 2017
Sumber: Tulisan Akun Husaini Yusuf