IndonesiaKiniNews.com - Ingrid, warga lantai tiga Blok A ini menuturkan, kejadian ini berlangsung Sabtu sore, sekitar pukul 16.00 WIB. Saat...
IndonesiaKiniNews.com - Ingrid, warga lantai tiga Blok A ini menuturkan, kejadian ini berlangsung Sabtu sore, sekitar pukul 16.00 WIB.
Saat itu, kurang lebih 20 anak yang didampingi beberapa orangtua tengah menggelar ibadah di selasar lantai 3 Blok A.
“Kejadian jam 4, jadwal ibadah anak kecil. Baru nyanyi-nyanyi sekitar 10 menit dan mau doa pembuka. Namanya anak-anak kan teriak-teriak,” tutur Ingrid, Sabtu (23/9/2017).
“Nah, baru mau doa pembuka, si bapak itu dateng dari lantai empat, dia marah-marah, ‘ada apa neh?’ dia melanjutkan.
Menurut Ingrid, tidak jelas alasan Joker membubarkan peribadatan anak itu. “Pas ditanya enggak jelas alasannya, ngalor ngidul, kayak kesetanan.”
“Katanya dia abis kerja di lantai enam, roof top. Dia emosi cuaca panas, karena anak-anak pada nyanyi,” lanjut perempuan 37 tahun itu.
Namun, perempuan yang sudah tinggal di Rusun Pulogebang sejak April 2016 itu menyayangkan aksi tetangganya itu. Sebab, selain mengeluarkan kata-kata kotor dan makian, Joker juga membawa senjata tajam dan alat bangunan.
“Kita aja orang dewasa takut lihat dia bawa kapak sama gergaji besi, apalagi anak-anak. Makanya, anak saya yang masih dua tahun nangis ketakutan, umur anak-anak masih di bawah 10 tahun,” ujar penghuni Rusun Pulogebang itu.
Sumber: sisidunia.com