IndonesiaKiniNews.com - Ketua Advokasi Lembaga Bantuan Hukum Jakarta, Muhammad Isnur menyebut dua nama yang diduga menjadi dalang dalam pen...
IndonesiaKiniNews.com - Ketua Advokasi Lembaga Bantuan Hukum Jakarta, Muhammad Isnur menyebut dua nama yang diduga menjadi dalang dalam pengepungan dan pengrusakan Gedung LBH Jakarta, Senin dini hari tadi.
Anggota Presidium 313, Rahmat Himran dan Kivlan Zen disebut Isnur sebagai dalang dibalik penyerangan tersebut.
"Kami tulis dua nama, pertama itu Kivlan Zen dan yang kedua adalah Rahmat Himran yang merupakan anggota Presidium 313," kata Isnur si Gedung Komnas Perempuan, Jakarta, Senin (18/9/17).
Isnur mengatakan dugaan pihaknya lantaran kedua nama itu paling sering menyebarkan informasi hoax dan fitnah terkait acara yang akan diselenggarakan di LBH.
Untuk membuktikan dugaan itu, Isnur mengatakan aparat penegak hukum bisa memeriksa history dalam smartphone atau media sosial mereka berdua.
Sebab keduanya dikatakan Isnur sangat rajin mengunggah informasi dan propaganda tak berdasar tersebut.
"Silakan dicek handphone atau media sosial mereka. Pasti masih ada, itu saya yakin benar masih ada," kata Isnur.
Kivlan Zen adalah seorang purnawirawan TNI berpangkat mayor jenderal yang pernah menjabat sebagai Kepala Staf Komando Cadangan Strategis Angkat Darat.
Dia sempat terlibat dalam rangkaian aksi massa menuntut Basuki Tjahaja Purnama dipenjara dalam kasus penistaan agama.
Pada Desember 2016, Kivlan ditangkap polisi atas dugaan makar.
Sosoknya memang dikenal lantang menolak setiap kegiatan berbau komunisme atau pengungkapan sejarah peristiwa 1965.
Pada Mei 2016, Kivlan Zen bahkan sempat menyatakan siap berperang melawan apa yang dia sebut sebagai Partai Komunis Indonesia (PKI) Gaya Baru.
Ia juga pernah menuding politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Budiman Sudjatmiko mendukung PKI.
Lebih lanjut, Isnur mengatakan ada banyak anggota FPI dalam aksi pengepungan dini hari tadi. Mereka memaksa masuk dan turut melempari kantor LBH Jakarta dengan batu.
Terkait keterlibatan FPI dan kedua nama yang disebutkan tadi, anggota Komunitas Gusdurian, Savic Ali pun membenarkan.
Dia menyebut dalam penyerangan semalam banyak sekali anggota FPI yang melakukan propaganda.
"Bukan menyalahkan satu golongan tapi memang itu kenyataan di lapangan," kata Savic.
Sementara Kivlan membantah jadi dalang pengerahan massa di LBH tadi malam. Namun ia menduga, massa terinspirasi oleh gerakan antikomunis dan anti-PKI yang selama ini dikampanyekannya.
"Bukan saya yang mengerahkan, tapi kalau (massa) terinspirasi oleh pemikiran saya, tidak ada salahnya," kata Kivlan kepada CNNIndonesia.com.
Ia menyebut, kegiatan yang mendukung komunisme adalah pelanggaran hukum karena tak sesuai dengan Ketetapan MPR nomor 25.
Sumber: cnnindonesia.com