IndonesiaKiniNews.com - Kepala Badan Narkotika Nasional Komisaris Jenderal Budi Waseso menyampaikan, Presiden Joko Widodo memberi tambahan ...
IndonesiaKiniNews.com - Kepala Badan Narkotika Nasional Komisaris Jenderal Budi Waseso menyampaikan, Presiden Joko Widodo memberi tambahan perlengkapan kepada petugas BNN berupa persenjataan.
Perlengkapan baru ini untuk menunjukkan keseriusan pemerintah menangani masalah narkotik di Indonesia.
Buwas sapaan akrab Budi Waseso mengatakan pengadaan senjata untuk BNN diambil dari anggaran negara.
Dia menyebut perhatian Jokowi dalam menangani persoalan narkotik cukup serius karena negara dalam kondisi darurat melawan kejahatan tersebut.
"(Anggaran) dari negara, dari Bapak Presiden. Jadi itu atensi dalam penanganan narkotik. Beliau betul-betul atensi dan mengatakan negara sudah dalam darurat dan perang. Maka perang itu salah satunya dengan senjata api, maka diberikan oleh bapak presiden," kata Buwas di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (1/3/17).
Dia juga mengatakan, senjata itu telah diberikan kepada jajaran BNN Pusat dan BNN Kota pada 24 Februari lalu. Buwas mengklaim senjata baru BNN itu dilengkapi kaliber yang tidak dimiliki oleh TNI maupun Polri.
"Untuk pistol masing-masing wilayah BNNP dan BNNK sebanyak 50, belum senjata pendamping dan senjata serbunya," tuturnya.
Senjata baru tersebut, lanjut Buwas, tidak diproduksi di dalam negeri, termasuk oleh PT Pindad. Senjata itu dibeli dari Amerika, Ceko, Jerman, dan Rusia.
"Sementara tidak ada yang (buatan) pindad karena senjata itu tidak dibuat di dalam negeri. Semua buatan luar negeri karena kami harus menjamin akurasi senjata itu. Efektivitasnya juga dijamin. Kami tidak boleh ragu dan senjata itu kualitasnya harus terjamin," jelas Buwas.
Setidaknya ada empat jenis senjata baru yang dimiliki BNN dengan kaliber yang berbeda-beda. Salah satunya senjata kaliber 12 GA dengan kapasitas menyimpan peluru 7, 9, 12 dan single.
Buwas juga menyebut, dari salah salah senjata tersebut ada yang bisa digunakan untuk menghancurkan pintu berbahan tebal, seperti besi.
"Kami dobrak enggak perlu pakai mesin pemotong. Jadi cukup tembak sekali pasti rusak," ujarnya.
Persenjataan milik BNN tersebut difungsikan untuk melakukan penegakkan hukum di lapangan. Buwas juga mengimbau jajaran di bawahnya untuk tidak ragu-ragu melakukan penegakkan hukum terkait pemberantasan narkotik.
"Saya sampaikan ke anggota di lapangan untuk tidak ragu dalam penegakkan hukum, khususnya natkotik. Jika ada perlawanan yang membahayakan anggota dan masyarakat, maka gunakanlah alat pendukung," katanya.
Sumber: cnnindonesia.com