IndonesiaKiniNews.com - Sembako, infrastruktur, pengelolaan BUMN, hingga infrastruktur di era Presiden Jokowi disoroti Waketum Gerindra Arie...
IndonesiaKiniNews.com -Sembako, infrastruktur, pengelolaan BUMN, hingga infrastruktur di era Presiden Jokowi disoroti Waketum Gerindra Arief Poyuono. Arief mengatakan Jokowi sukses mengelola sektor-sektor tersebut dan melontarkan pujian setinggi langit untuk orang nomor 1 di Indonesia ini.
"Sembako tersedia dan harga-harganya dapat dijangkau oleh ekonomi masyarakat. Dalam hal supply logistik juga patut dibanggakan di mana dalam pemerintahan Joko Widodo berhasil melakukan penurunan dwelling time dan melakukan pemberantasan pungli yang menjadi biaya ekonomi tinggi selama ini," puji Arief ke Jokowi, Selasa (8/8/2017).
"Dalam hal pembangunan sarana dan prasarana infrastruktur, pemerintah Joko Widodo sangat konsisten untuk melakukan pemerataan pembangunan di luar Pulau Jawa sehingga memacu pertumbuhan ekonomi tetap bisa tumbuh di atas 5%, sekalipun harga-harga komoditi ekspor Indonesia seperti produk perkebunan sawit, pertambangan, mengalami penurunan," sambung Arief yang merupakan wakil ketua umum Gerindra bidang buruh dan ketenagakerjaan ini.
Lebih lanjut, Arief mengatakan dengan kesuksesan tersebut, rakyat akan pikir-pikir jika hendak memilih calon lain di Pilpres 2019. Dia menyebut Jokowi dapat menjadi presiden Indonesia selama dua periode.
"Melihat prestasi Joko Widodo yang bakal meraih kesuksesan, sepertinya bukan tidak mungkin Joko Widodo akan terpilih kembali jika mencalonkan kembali sebagai Capres 2019," sebut Arief.
Pujian Arief tentu bertolak belakang dengan statusnya sebagai elite Gerindra. Gerindra, untuk Pilpres 2019, ingin mengusung kembali ketum mereka, Prabowo Subianto, sebagai capres.
"Melihat prestasi Joko Widodo yang bakal meraih kesuksesan, sepertinya bukan tidak mungkin Joko Widodo akan terpilih kembali jika mencalonkan kembali sebagai Capres 2019," sebut Arief.
Pujian Arief tentu bertolak belakang dengan statusnya sebagai elite Gerindra. Gerindra, untuk Pilpres 2019, ingin mengusung kembali ketum mereka, Prabowo Subianto, sebagai capres.
Sikap Arief berbeda dengan Gerindra secara umum patut dipertanyakan. Sebenarnya, apa maksud puja-puji Arief ke Jokowi ini?
"Saya tetap di Gerindra dan saya dukung Prabowo sebagai calon presiden saya, tapi saya tidak mau jumawa, tidak mau sombong bahwa Prabowo pasti akan menang. Ini berat gitu loh melihat prestasinya Joko Widodo seperti ini. Jadi saya bukan orang yang mau memberikan mimpi-mimpi indah bagi Pak Prabowo, gitu loh. Bahwa kekuasaan ataupun pemerintahan itu harus direbut dengan kerja keras bukan hanya sekadar mengatakan ke Pak Prabowo yang salah," sebutnya.
"Saya tetap di Gerindra dan saya dukung Prabowo sebagai calon presiden saya, tapi saya tidak mau jumawa, tidak mau sombong bahwa Prabowo pasti akan menang. Ini berat gitu loh melihat prestasinya Joko Widodo seperti ini. Jadi saya bukan orang yang mau memberikan mimpi-mimpi indah bagi Pak Prabowo, gitu loh. Bahwa kekuasaan ataupun pemerintahan itu harus direbut dengan kerja keras bukan hanya sekadar mengatakan ke Pak Prabowo yang salah," sebutnya.
"Petanya seperti ini, kita jelaskan seperti ini bahwa Pak Joko Widodo sangat kuat. Bagaimana nanti ngalahinnya, saya punya taktiknya dan strateginya. Nanti dong (strateginya), nanti ketahuan sama Pak Joko Widodo strategi saya untuk ngalahin dia. Jadi kita jangan menguderstimate Pak Joko Widodo karena prestasinya sangat nyata," pungkas Arief.
Sumber: detik.com